ACARA I
MIKROSKOP
A.
Pelaksanaan
Praktikum
1.
Tujuan praktikum : Memahami penggunaan
mikroskop secara tepat dan benar.
2.
Hari /tanggal : Jum’at,05 Oktober 2012
3.
Tempat : Laboratorium Biologi
FKIP Universitas
Mataram.
B.
Landasan
Teori
Mikroskop (bahasa yunani: micros= kecil dan scopein=
melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan
alat ini disebut mikroskopi. Dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak
mudah dilihat oleh mata(Anonim,2012:1).
Antony Van Leewenhoek(1632-1723)seorang mahasiswa
ilmu pengetahuan alam berkebangsaan belanda adalah salah satu dari tokoh
mikrobiologi yang menemukan mikroskop. Mikroskop yang ditemukan pada saat itu
mempunyai perbesaran 50-300. Ia melakukan pengamatan pada beberapa sumber
seperti air hujan, tong, danau, kotoran gigi. Pengamatan pertama kali yang ia
lakukan adalah pada bentuk protozoa, ganggang, ragi, bakteri, dan dipublikasikan
pada tahun 1684 (
Jekti,2009:1).
Mikroskop cahaya adalah alat yang digunakan untuk
mengamati benda-benda berukuran sangat kecil (beberapa mikron),satuan ukuran
sel lazim digunakan makrometer, demikian pula untuk organella (mikrometer=10-6m).
Untuk struktur lainnya dan ukuranvmolekul biasanya digunakan satuan nanometer
(10-9), penggunaan mikroskop dimulai 300 tahun yang lalu oleh Robert
Hooke untuk mengamati sayatan gabus. Kemudian sekitar tahun 1830 mikroskop
mengalami penyempurnaan hingga mampu melihat benda-benda berukuran beberapa
mikron. Syarat suatu benda (sel atau jaringan) dapat diamati baik bentuk maupun
strukturnya maka benda tersebut harus diiris setipis mungkin agar tembus cahaya
(20 um). Pada tahun 1870 telah diciptakan alat pengiris yang mampu untuk
menghasilkan irisan yaitu mikroton (Sumarjan,2007:1)
C.
Alat
dan Bahan
1. Alat
:
a. Mikroskop
monokuler cahaya
2. Bahan:
-
D.
Cara
Kerja
1. Mencari
bidang pandang (penglihatan)
a. Mengarahkan
cermin kesumber cahaya,
b. Membuka
penuh diafragma,
c. Mengarahkan
lensa objektif paling lemah tegak lurus terhadap meja benda,
d. Melihat
bidang pandang melalui lensa okuler,
e. Mengatur
cermin agar cahaya dapat diteruskan ke lensa okuler.
2. Mencari
bayangan pada preparat
a. Meletakkan
preparat yang akan diamati diatas meja benda tepat dibawah lensa objektif
paling bawah,
b. Menaikkan
meja benda semaksimal mungkin dengan cara memutar sekrup pengatur,
c. Mengamati
melalui lensa okuler,
d. Menurunkan
meja benda secara perlahan,
e. Memperbesar
lensa objektif dengan memutar kedudukan lensa objektif,
f. Memperjelas
bayangan dengan memutar sekrup halus (mikrometer),
g. Mengurangi
pemusatan sinar,
h. Menutup
sebagian diafragma atau memasang gelas filter,
i.
Mengamati apakah bayangan telah terlihat
dengan jelas melalui lensa okuler.
E.
Hasil
pengamatan
Keterangan:
1. Lensa
okuler
2. Tabung
mikroskop
3. Revolveer
4. Lensa
objektif
5. Meja
mikroskop
6. Tempat
preparat mekanik
7. Kondensor
8. Diafragma
9. Pengatur
diafragma (penutup diafragma)
10. Kaki
mikroskop
11. Cermin
12. Pengatur
fokus kondensor
13. Mikrometer
atau pengatur fokus halus
14. Mikrometer
atau pengatur fokus kasar
15. Pengatur
letak preparat mekanik
Gambar pembanding
(Anonim, 2012:1)
F.
Pembahasan
Dari hasil
pengamatan yang diperoleh intensitas cahaya sangat berpengaruh pada penggunaan
mikroskop cahaya. Jika tidak tersedia cahaya maka benda tidak terlihat.
Sebaliknya jika cahaya tersedia atau mencukupi maka benda akan terlihat jelas.
Ketebalan preparat juga berpengaruh pada penelitian dengan menggunakan
mikroskop cahaya. Jika preparat tebal maka bagian-bagian preparat tersebut
tidak akan dapat terlihat dengan jelas atau tidak bisa terlihat sama sekali.
Dari hasil pengamatan juga dapat diketahui fungsi
dari masing-masing bagian dari mikroskop cahaya yaitu: lensa okuler berfungsi
untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Pengatur fokus
halus atau mokrometer berfungsi memperjelas bayangan pada benda yang akan
diamati. Pengatur fokus kasar berfungsi menaikan atau menurunkan lensa
objektif. Lensa objektif berfungsi untuk pembesar utama yang dekat dengan
objek. Meja mikroskop berfungsi sebagai tempat untuk meletakan sediaan objek
atau spesimen yang akan diamati. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya
yang terpantul atau terbias dari cermin. Diafragma berfungsi untuk mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan dapat dibuka dan ditutup. Pengatur
fokus kondensor berfungsi menurunkan lensa yang ada pada diafragma. Cermin
berfungsi menangkap sinar yang masuk agar didapatkan hasil yang baik. Kaki
mikroskop berfungsi untuk tempat mikroskop bertumpuh.
Bayangan dari lensa okuler mempunyai sifat maya,
diperbesar dan terbalik. Sedangkan, bayangan terakhir yang dibentuk oleh
mikroskop cahaya adalah nyata, diperbesar, dan terbalik.
G.
Kesimpulan
dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan pengamatan maka
dapat diambil kesimpulan antara lain:
a. Intensitas
cahaya merupakan hal yang paling utama/penting pada penggunaan mikroskop
cahaya.
b. Mikroskop
cahaya mempunyai bagian-bagian dan tiap bagian memiliki fungsi yang berbeda.
c. Mikroskop
cahaya merupakan alat optik yang mempunyai dua macam lensa yaitu lensa objektif
dan lensa okuler.
d. Cermin
memiliki dua bagian permukaan yaitu permukaan cekung digunakan jika cahaya
kurang terang dan permukaan datar jika sumber cahaya cukup terang.
2. Saran
a. Waktu
untuk respon awal tolong disesuaikan dengan
pertanyaan.
b. Kakak
koass harap datang lebih awal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar