Rabu, 15 Mei 2013

Mikroskop



ACARA I
MIKROSKOP

A.    Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum   : Memahami penggunaan mikroskop secara tepat dan benar.
2.    Hari /tanggal             : Jum’at,05 Oktober 2012
3.    Tempat                      : Laboratorium Biologi FKIP Universitas
Mataram.

B.     Landasan Teori
Mikroskop (bahasa yunani: micros= kecil dan scopein= melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi. Dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat oleh mata(Anonim,2012:1).
Antony Van Leewenhoek(1632-1723)seorang mahasiswa ilmu pengetahuan alam berkebangsaan belanda adalah salah satu dari tokoh mikrobiologi yang menemukan mikroskop. Mikroskop yang ditemukan pada saat itu mempunyai perbesaran 50-300. Ia melakukan pengamatan pada beberapa sumber seperti air hujan, tong, danau, kotoran gigi. Pengamatan pertama kali yang ia lakukan adalah pada bentuk protozoa, ganggang, ragi, bakteri, dan dipublikasikan pada tahun 1684                       ( Jekti,2009:1).
Mikroskop cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda berukuran sangat kecil (beberapa mikron),satuan ukuran sel lazim digunakan makrometer, demikian pula untuk organella (mikrometer=10-6m). Untuk struktur lainnya dan ukuranvmolekul biasanya digunakan satuan nanometer (10-9), penggunaan mikroskop dimulai 300 tahun yang lalu oleh Robert Hooke untuk mengamati sayatan gabus. Kemudian sekitar tahun 1830 mikroskop mengalami penyempurnaan hingga mampu melihat benda-benda berukuran beberapa mikron. Syarat suatu benda (sel atau jaringan) dapat diamati baik bentuk maupun strukturnya maka benda tersebut harus diiris setipis mungkin agar tembus cahaya (20 um). Pada tahun 1870 telah diciptakan alat pengiris yang mampu untuk menghasilkan irisan yaitu mikroton (Sumarjan,2007:1)
           
C.    Alat dan Bahan
1.      Alat :
a.       Mikroskop monokuler cahaya
2.      Bahan:
-

D.    Cara Kerja
1.      Mencari bidang pandang (penglihatan)
a.       Mengarahkan cermin kesumber cahaya,
b.      Membuka penuh diafragma,
c.       Mengarahkan lensa objektif paling lemah tegak lurus terhadap meja benda,
d.      Melihat bidang pandang melalui lensa okuler,
e.       Mengatur cermin agar cahaya dapat diteruskan ke lensa okuler.
2.      Mencari bayangan pada preparat
a.       Meletakkan preparat yang akan diamati diatas meja benda tepat dibawah lensa objektif paling bawah,
b.      Menaikkan meja benda semaksimal mungkin dengan cara memutar sekrup pengatur,
c.       Mengamati melalui lensa okuler,
d.      Menurunkan meja benda secara perlahan,
e.       Memperbesar lensa objektif dengan memutar kedudukan lensa objektif,
f.       Memperjelas bayangan dengan memutar sekrup halus (mikrometer),
g.      Mengurangi pemusatan sinar,
h.      Menutup sebagian diafragma atau memasang gelas filter,
i.        Mengamati apakah bayangan telah terlihat dengan jelas melalui lensa okuler.

E.   Hasil pengamatan


Keterangan:
1.      Lensa okuler
2.      Tabung mikroskop
3.      Revolveer
4.      Lensa objektif
5.      Meja mikroskop
6.      Tempat preparat mekanik
7.      Kondensor
8.      Diafragma
9.      Pengatur diafragma (penutup diafragma)
10.  Kaki mikroskop
11.  Cermin
12.  Pengatur fokus kondensor
13.  Mikrometer atau pengatur fokus halus
14.  Mikrometer atau pengatur fokus kasar
15.  Pengatur letak preparat mekanik

Gambar pembanding
(Anonim, 2012:1)
F.     Pembahasan
 Dari hasil pengamatan yang diperoleh intensitas cahaya sangat berpengaruh pada penggunaan mikroskop cahaya. Jika tidak tersedia cahaya maka benda tidak terlihat. Sebaliknya jika cahaya tersedia atau mencukupi maka benda akan terlihat jelas. Ketebalan preparat juga berpengaruh pada penelitian dengan menggunakan mikroskop cahaya. Jika preparat tebal maka bagian-bagian preparat tersebut tidak akan dapat terlihat dengan jelas atau tidak bisa terlihat sama sekali.
Dari hasil pengamatan juga dapat diketahui fungsi dari masing-masing bagian dari mikroskop cahaya yaitu: lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Pengatur fokus halus atau mokrometer berfungsi memperjelas bayangan pada benda yang akan diamati. Pengatur fokus kasar berfungsi menaikan atau menurunkan lensa objektif. Lensa objektif berfungsi untuk pembesar utama yang dekat dengan objek. Meja mikroskop berfungsi sebagai tempat untuk meletakan sediaan objek atau spesimen yang akan diamati. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang terpantul atau terbias dari cermin. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan dapat dibuka dan ditutup. Pengatur fokus kondensor berfungsi menurunkan lensa yang ada pada diafragma. Cermin berfungsi menangkap sinar yang masuk agar didapatkan hasil yang baik. Kaki mikroskop berfungsi untuk tempat mikroskop bertumpuh.
Bayangan dari lensa okuler mempunyai sifat maya, diperbesar dan terbalik. Sedangkan, bayangan terakhir yang dibentuk oleh mikroskop cahaya adalah nyata, diperbesar, dan terbalik.




G.    Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
       Berdasarkan tujuan dan pengamatan maka dapat diambil kesimpulan antara lain:
a.       Intensitas cahaya merupakan hal yang paling utama/penting pada penggunaan mikroskop cahaya.
b.      Mikroskop cahaya mempunyai bagian-bagian dan tiap bagian memiliki fungsi yang berbeda.
c.       Mikroskop cahaya merupakan alat optik yang mempunyai dua macam lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
d.      Cermin memiliki dua bagian permukaan yaitu permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang dan permukaan datar jika sumber cahaya cukup terang.
2.      Saran
a.       Waktu untuk respon awal tolong disesuaikan dengan  pertanyaan.
b.      Kakak koass harap datang lebih awal









Tidak ada komentar:

Posting Komentar